Minggu, 27 Desember 2015

Bahasa Indonesia : RANCANGAN PENULISAN ILMIAH

1.       Bagian Awal
Bagian awal ini dimulai dari halaman judul sampai dengan abstrakpenelitian. Komponen-komponen bagian ini  secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a)      Halaman Sampul dan Halaman Judul
Halaman sampul memuat :  judul, lambang atau logo sekolah, nama dan nomor siswa, dan nama sekolah.

b)      Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan ini memuat : judul karya ilmiah, nama siswa yang menyusun karya ilmiah beserta nomor induk siswa, tanda tangan dan nama terang pembimbing, dan kata persetujuan.

c)       Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat bukti pengesahan administratif dan akademik oleh kepala sekolah. Halaman ini memuat :  judul karya ilmiah, nama siswa yang menyiapkan karya ilmiah, kalimat pengesahan beserta tanggal, bulan, dan tahun, tanda tangan dan nama terang kepala sekolah serta cap stempel.

d)      Kata Pengantar
Kata pengantar memuat informasi umum atau uraian singkat tentang maksud penulisan karya ilmiah, harapan penulis terhadap penelitian, dan penyampaian rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam karya ilmiah.

e)      Daftar Isi
Daftar isi ini memuat secara rinci isi keseluruhan karya ilmiah beserta letak nomor halamannya, mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran. Komponen isi karya ilmiah ini dicantumkan dalam daftar isi antara lain meliputi judul-judul bab dan subbab. Penulisan daftar isi harus mempertahankan konsistensi dalam pencantuman komponen-komponen itu.

f)       Daftar Tabel dan Halaman Gambar (jika ada)
Daftar tabel dan halaman gambar berisi nomor urut halaman tempat tabel, dan gambar tersebut disajikan. Tiap-tiap jenis dikelompokkan dan diberi nomor urut tersendiri.

g)      Abstrak
Abstrak disusun dengan komponen-komponen sebagai berikut: nama siswa (ditulis dari belakang apabila terdiri dari dua bagian nama), tahun pembuatan, judul karya ilmiah (dalam tanda petik, huruf kapital hanya pada awal setiap kata), kata Karya Ilmiah ditulis miring, nama kota, nama sekolah, kata ABSTRAK Penulisan isi abstrak tersebut dituangkan dalam tiga paragraf dengan spasi tunggal. Paragraf pertama berisi uraian singkat mengenai latar belakang masalah dan tujuan penelitian. Paragraf kedua berisi metode penelitian, mencakup populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Paragraf ketiga berisi hasil penelitian dan pembahasan.

2. Bagian Tengah
 Bagian tengah ini terdiri dari isi karya ilmiah dan daftar pustaka.
a. BAB I PENDAHULUAN
1)  Latar Belakang Masalah
     Berisi uraian tentang hal-hal yang melatarbelakangi timbulnya masalah.

2)  Identifikasi Masalah
Berisi berbagai masalah yang dikenali atau muncul yang berkaitan dengan judul karya ilmiah.

3)  Pembatasan Masalah
Berisi masalah yang akan dibahas. Tidak semua masalah yang ada akan dibahas. Tujuannya agar lebih terfokus.

4)  Perumusan Masalah
Beberapa masalah yang telah ada pada pembatasan masalah dirumuskan dengan kalimat tanya.

5)  Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini menjelaskan secara spesifik tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai melalui penelitian ini.

6)  Manfaat Penelitian
Manfaaat penelitian ini berkaitan dengan penerapan hasil penelitian, baik bagi penulis atau pun masyarakat di sekitar.

b.  BAB II KAJIAN PUSTAKA
1)  Kerangka Teoretis
Dalam subbab ini diuraikan berbagai teori yang mendukung permasalahan yang diajukan. Uraian dapat mengambil dari bukubuku dengan berpedoman pada format karya ilmiah.

2)  Kerangka Pemikiran
Dari berbagai teori yang dikemukakan dalam kerangka teoretik kemudian ditentukan suatu kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian.

3)  Hipotesis (jika ada)
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap hasil penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris.

c. BAB III METODE PENELITIAN
1)  Subjek dan Objek
Subjek adalah semua benda, individu, atau hal yang akan diteliti.Objek merupakan bagian dari subjek yang memiliki ciri yang dimilikioleh subjek.

2)  Metode Pengumpulan Data
Berisi cara yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian.

3)  Alat Penelitian
Alat penelitian berupa alat-alat yang digunakan untuk memperoleh data. Alat data ini dapat berupa kartu data, angket, kuesioner, danlain-lain.

4)  Metode Analisis Data
Penggunaan metode analisis data ini tergantung pada metode yang akan digunakan untuk membahas hasil penelitian.

d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1)  Hasil Penelitian
Berisi hasil-hasil penelitian yang diperoleh peneliti disertai data-datapendukung.

2)  Pembahasan
Terhadap penelitian yang telah disajikan pada sub-bab di atas kemudian diadakan pembahasan. Mengapa hasilnya seperti itu? Apa kaitan hasil dengan permasalahan yang ada? Jadi, pada pembahasan ini dikemukakan pemikiran-pemikiran kreatif tentang hasil penelitianitu.

e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1)  Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil penelitian dan sejalan dengan perumusan masalah. Kesimpulan diuraikan secara ringkas, jelas, padat, dan sistematis serta dalam bahasa yang komunikatif tentang penemuan-penemuan yang diperoleh dalam penelitian.

2)  Saran
Saran dirumuskan secara lugas, operasional, dan relevan dengan temuan-temuan penelitian.

f. DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan atau pegangan, serta landasan penelitian. Daftar pustaka disusun atas dasar alfabetis nama pengarang tanpa nomor urut. (1) nama pengarang, (2) tahun terbit, (3) judul buku, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir ini memuat semua lampiran yang berupa dokumen atau bahan yang digunakan untuk menunjang penyusunan karya ilmiah. Lampiran dipilih bahan sedemikian rupa sehingga bahan-bahan yang relevan saja yang dilampirkan. Sebelum seseorang memulai menulis karya ilmiah, terlebih dahulu harus membuat kerangka karya tulis ilmiah ini. Berikut ini contoh kerangka karya tulis ilmiah.



Kerangka Karya Ilmiah (Proposal Penelitian)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoretis
B. Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis (jika ada)

BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
B. Metode Pengumpulan Data
C. Instrumen Penelitian
D. Metode Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA


Kamis, 12 November 2015

Bahasa Indonesia - Tugas 6 : DAFTAR PUSTAKA DAN ABSTRAK

Tugas 6 - DAFTAR PUSTAKA DAN ABSTRAK

A. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Baik dan Benar
v  Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah sebagai berikut.
1.       Nama penulis,
Dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan. Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia. Cara penulisan inilah yang berlaku secara internasional tanpa mengenal kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak mengenal prinsip nama yang lebih dikenal di masyarakat, melainkan nama belakangnya, tanpa memperhitungkan jenis nama itu merupakan nama keluarga atau bukan.
2.       Tahun penerbitan
3.       Judul
Sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicetak miring,
4.       Kota tempat penerbit berada,
5.       Nama penerbit.

Baris pertama mulai ketikan pertama dan baris kedua dan seterusnya ditik mulai ktikan kelima atau satu tab dalam komputer. Jarak antara baris satu dengan berikutnya satu spasi, sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.
Contoh:
Boediono. 1998. Dampak Krisis Ekonomi TerhadapPendidikan. Jakarta: Pusat Penelitian Sains dan Teknologi UI.

Kartodirdjo, Suwiryo. 1987. Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.


v  Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang Digunakan
1.        Sumber dari jurnal
Penulisan jurnal sebagai daftar pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis, nama depan penulis, tahun penerbitan, judul artikel (ditulis diantara tanda petik), judul jurnal dengan digarisbawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka arab dan digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbitan (jika ada) dengan angka arab dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tanpa didahului singkatan “pp” atau “h”.
Contoh:
Barrett. 1983. “The Emphaty Cycle: Refinement of A Nuclear Concept”. Journal of Counselling Psychology. 28 (2), 91 – 100.
2.       Sumber dari buku
Kalau sumber tertulisnya berupa buku, maka urutan-urutan penulisannya adalah: nama belakang penulis, nama depan, tahun penerbitan, judul buku digarisbawahi, edisi, kota asal, penerbit. Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut.
-           Jika buku ditulis oleh seorang saja:
Alisyahbana, Sutan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
-          Jika buku ditulis oleh dua orang, maka semua nama ditulis, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik susunannya.
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Semarang: Dahara Prize.
-          Jika buku ditulis oleh lebih dari dua orang digunakan et.al. (dicetak miring atau digarisbawahi)
Ramlan, M. dkk. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduan dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
-          Jika penulis sebagai penyunting:
Rubin, Joan dan Bjorn H. Jernudd (ed.). 1971. Can Language Be Planned? Honolulu: The University Press of Hawaii.
-           Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang:
Pujianto. 1984. “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia”, dalam Dialog Manusia, Falsafah, Budaya, dan Pembangunan. Malang: YP2LPM.
-          Jika buku itu berupa edisi:
Gabriell. 1970. Children Growing Up: Development of Children’s Personality. (ed. 3). London: University of London Press.
3.       Kalau Sumbernya Di Luar Jurnal dan Buku
-           Berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Soelaeman, M.I. 1985. Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis Terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak
diterbitkan.
-          Berupa publikasi departemen
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.
-          Berupa Dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. 1983. Laporan Penilaian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
-          Berupa makalah:
Kartadinata, S. 1989. “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis “. Makalah pada konvensi tujuh IPBI, Denpasar.
-          Berupa surat kabar
Sanusi, A. 1986. “Menyimak Mutu Pendidikan Dengan Konsep Taqwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitaitf”. Pikiran rakyat (8 September 1986).
4.       Kalau Sumbernya dari Internet
Cara penulisannya ialah: Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), (jenis medium).
Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. (Online). Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PESYearbook/1998/thompson.html [30 Maret 2000]

-          Bila artikel dalam jurnal
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis Media], Volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring The Schoolbook Provision System in indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [online]. Vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 Maret 2000]
-          Bila artikel dalam majalah.
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis Media], Volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13 Juni 1995]
-          Bila artikel di surat kabar
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis Media], jumlah halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [online], halaman 8. Tersedia: http://www.pikiranrakyat.com [9 Maret 2000]
-          Bila pesan dari e-mail
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan.). Judul Pesan. E-mail kepada penerima. [alamat e-mail penerima].
Contoh:
Musthafa, Bachrudin (musthafa@indo.net.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi (supriadi@indo.net.id).
Contoh Daftar Pustaka :

B. Cara Menulis Abstrak yang Baik dan Benar
Abstrak adalah rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar, tepat dan jelas mengenai isi suatu dokumen (Ahira, 2009).
Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah) (Santoso, 2009).
Abstrak seperti sinopsis. Hanya dengan membaca abstrak, pembaca sudah bisa memahami apa yang ada dalam sebuah tulisan ilmiah. Oleh sebab itu, abstrak harus jelas, singkat, padat dan mudah dipahami (Ahira, 2009).
Sifat-sifat abstrak adalah (Santoso, 2009):
1. Ringkas
2. Jelas
3. Tepat
4. Berdiri sendiri
5. Objektif
Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang (Santoso, 2009).
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti)dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga simpulan dan implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan dan saran tidak perlu disajikan (Ahira, 2009).
Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca perihal hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak untuk dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dilakukan untuk memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar-lembar. Sehingga dengan adanya abstrak dapat membantu mencari referensi penelitian yang dicari(Ahira, 2009).
Adapun tujuan pembuatan abstrak adalah (Santoso, 2009):
1. Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang.
2. Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu pemilihan imformasi.
3. Untuk mengatasi kendala bahasa.
Halaman abstrak menyajikan intisari skripsi, yang mencakup (Hasil lokakarya metodologi penulisan skripsi program studi kimia, 2005):
1. Masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya.
2. Metode yang digunakan.
3. Hasil yang diperoleh.
4. Kesimpulan utama dan saran yang diajukan (bila ada).
Jangan sekali-kali mencamtumkan informasi ataupun kesimpulan yang tidak dibahas dalam skripsi.
Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli dan berupa kata tunggal atau gabungan kata. Kata kunci diperlukan untuk kepentingan komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan dengan mudah judul-judul penelitian beserta abstraknya (Ahira, 2009).
Halaman abstrak bahasa Inggris diketik pada halaman baru. Ketentuannya sama dengan abstrak dalam bahasa Indonesia (Hasil lokakarya metodologi penulisan skripsi program studi kimia, 2005).
Adapun hal-hal yang perlu ada dalam abstrak adalah (Fakultas Teknologi Industri, 2007):
1. Masalah yang akan diteliti.
2. Metode yang digunakan dalam penelitian.
3. Hasil yang diperoleh pada penelitian.
4. Kesimpulan.
5. Kata kunci.
Menurut Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin (2007), hal-hal yang tidak diperbolehkan ada dalam abstrak yaitu sumber acuan, informasi lain yang tidak berhubungan dengan penelitian dan gambar atau tabel. Adapun format penulisan abstrak adalah sebagai berikut.
1. Awal kalimat merupakan kata benda.
2. Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.
3. Dalam bentuk satu paragraf.
4. Menggunakan spasi 1.
5. Menggunakan huruf Times New Roman.
6. Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet.
7. Ditulis sebelum bab pendahuluan.
8. Rata kiri-kanan.
9. Ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt.

Contoh Abstrak :

Bahasa Indonesia - Tugas 5 : KUTIPAN

Tugas 5 - KUTIPAN

B. Cara Menulis Kutipan yang Baik dan Benar

Berikut ini beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipan dan sumber kutipan.
1)      Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik (“…”) jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan satu tanda petik (‘…’).
2)      Jika bagian yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan  tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan ditik dengan jarak dua spasi.
Contoh:
Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti”…a relationship that nourishes us we give, and enriches us we spend, and permits ego and alter ego to grow in mutual harmony” (Cole,1993:832).
3)      Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat, tempatkanlah kutipan itu di antara tanda petik dua di bawah baris terakhir kalimat yang mendahuluinya, menjorok lima ketukan ke dalam teks dari margin kiri, berjarak rapat (½ spasi)
Contoh:
………………………………………….……(baris akhir tulisan kita)
“Dalam hal yang lebih penting lagi, yang menyatakan betul sifat nasional pendidikan di negara kita ialah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di semua sekolah-sekolah. Bahasa ialah alat berpikir dan alat menyatakan buah pikiran itu, tetapi selain dari semua itu, ialah alat yang terpenting untuk menebalkan rasa nasional suatu bangsa. Walaupun prinsip bahwa bahasa pengantar di sekolah- sekolah ialah bahasa Indonesia, diberi kompromi pada dasar psikologi, dengan demikian, bahwa di tiga kelas yang terendah dari sekolah-sekolah rendah bahasa pengantar ialah bahasa daerah.” (nama,th:hlm.)

(awal tulisan kita berikutnya)………………….…………………….

4)      Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.
5)      Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut.
-          Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan). Oka (1976:53) mengatakan bahwa “Masyarakat Indonesia yang akan datang sangat memerlukan tenaga kerja untuk pembangunan yang terampil menggunakan bhasa Indonesia untuk surat-menyurat, pidato, dan karang-mengarang.” (awal tulisan berikutnya)….

-          Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan). “The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with maturation of the physical and mental characteristic which constitute the individual’s hereditary endowment” (Hurlock, 1979:19). (awal tulisan berikutnya)….

-          Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip, tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.
Contoh:
… (akhir tulisan). Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan bahwa ‘…children are born with innate understanding of structure of language.’ (awal tulisan berikutnya)….
Atau
… (akhir tulisan kita). ‘…’ (Chomsky,1968:67;Yelon dan Weinstein, 1977:62). (awal tulisan kita berikutnya)….
-          Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan, misalnya, (Sharp and Green, 1996:1), sedangkan jika penulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh dkk., misalnya, (Halim dkk.,1976:25).
-          Jika masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yg berbeda maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti berikut.


Contoh:
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972; Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa …. (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).
-          Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan. Contoh: (Bray, 1998a, 1998b)
-          Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisnya adalah: (Anomin, 1972: 18).
-          Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.




Bahasa Indonesia - Tugas 4 : PERENCANAAN PENULISAN KARANGAN ILMIAH

Tugas 4 - PERENCANAAN PENULISAN KARANGAN ILMIAH

1.       Pemilihan Topik
Memilih topik berarti memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan. Topik itu dapat diperoleh dari berbagai sumber yakni : pengalaman, pengamatan, pendapat dan khayalan. Topik-topik karya ilmiah banyak yang bersumber pada pengamatan, pengalaman dan penalaran.
Istilah topik sering dikacaukan dengan tema. Topik adalah medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Tema adalah pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Tema sifatnya masih hipotesis yang masih hipotesis yang masih memerlukan pembinaan atau penolakan dengan cara penelitian.
Dalam memilih topik karya ilmiah, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
Topik yang akan dipilih hendaknya menarik untuk dikaji. Sebuah topik akan menarik apabila :
-          Merupakan masalah yang menyangkut persoalan bersama
-          Merupakan jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah dihadapi
-          Mengandung konflik pendapat
-          Masalah yang di kaji hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan
-          Topik jangan terlalu luas dan terlalu sempit
-          Topik yang di pilih sesuai dengan minat dan kemampuan penulis
-          Topik yang di kaji hendaknya ada manfaatnya untuk menambah ilmu pengetahuan atau yang berkaitan dengan profesi.

2.       Pembatasan Topik
Membatasi Topik dalam Karangan
Seorang penulis harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas atau sangat khusus untuk digarap, sehingga tulisannya dapat terfokus.
Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan membantu pengarang dalam beberapa hal:
-          Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan
-          kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.
-          Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan dikembangkan.
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
-          Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
-          Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
-          Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
-          Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus dan cukup sempit.
3.       Pemilihan Judul
Pemilihan topik atau lebih konkritnya judul, akan menggambarkan tingkat kedalaman dan cakupan dari sebuah penelitian yang akan dibahas. Bagi pembaca judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang akan ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan digarap. Secara umum, kriteria judul yang baik adalah :
-          Topik yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Lebih baik kalau topik yang diajukan lebih spesifik, menarik, dan aktual secara akademik dan secara praktis.
-          Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, studi ini mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh perhatian.
-          Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan dengan jelas independent variable dan dependent variable-nya.
-          Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam tema yang akan diteliti.
-          Sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat pertama bersifat umum yang kemudian diikuti dengan ungkapan yang menunjukkan fokus persoalan yang dikaji.
-          Dalam kaitan ini, harus dihindari ungkapan/kalimat yang mengesankan bersifat snob/bombastis.

4.       Penentuan Tujuan Penulisan
Menetapkan tujuan hanyalah sebatas menentukan apa yang Anda ingin agar pembaca Anda tahu atau dapat lakukan setelah mereka selesai membaca laporan atau tulisan Anda. Namun Anda harus seksama; sering kali penulis menyatakan tujuan yang terlalu luas sehingga tidak ada gunanya. Tujuan menulis seperti “Untuk melaporkan tempat-tempat yang berpotensi bagi pembangunan pabrik baru”, terlalu umum dan tidak akan ada gunanya. Namun “Menghadirkan kelebihan-kelebihan Chicago, Minneapolis, dan Salt Lake City sebagai lokasi yang berpotensi bagi pembangunan pabrik baru sehingga atasan dapat memilih lokasi yang terbaik” akan memberikan Anda sebuah tujuan yang dapat menuntun Anda dalam seluruh proses penulisan.
5.       Penentuan Kerangka Karangan
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
-          Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
-          Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi.
-          Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
-          Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.

-          Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.
Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.
6.       Langkah-Langkah Penulisan Ilmiah
Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh guru atau anak didik adalah menulis karya ilmiah. Salah satu masalah utamanya adalah mereka kurang memahami langkah-langkah menulis karya ilmiah. Mereka selalu mengatakan bahwa menulis karya ilmiah itu sangat sulit dan tidak mungkin dapat mereka lakukan.
Hal ini ada banyak hal yang menyebabkannya. Mereka selalu mengeluhkan bahwa langkah-langkah menulis karya ilmiah sangat sulit dan tidak mendukung keinginan menulis yang mereka miliki.
Oleh karena itulah, maka seharusnya ada rujukan yang jelas mengenai langkah langkah menulis karya ilmiah. Hal ini untuk memberikan kesempatan guru dan anak didik berperan dan mengembangkan kemampuan menulisnya secara maksimal.
Dengan petunjuk yang ada dalam langkah-langkah menulis karya ilmiah ini, maka mereka mempunyai arah yang jelas dalam proses penulisannya. Mereka tidak perlu lagi meraba-raba tentang bagaimana menulis karya ilmiah tersebut.
Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang ada memang sangat bermanfaat bagi para guru dan anak didik, sehingga mereka dapat berlatih menulis secara intens. Hal ini karena dengan langkah-langkah yang jelas, maka setidaknya segala aspek yang dibutuhkan dalam kepenulisan dapat terpenuhi.
Bahwa dalam sebuah proses pembelajaran, ada salah satu tujuan agar anak didik mempunyai kompetensi khusus. Untuk mendapatkan kompetensi khusus tersebut, maka guru memberikan tugas penelitian dan atau pengembangan berdasarkan langkah-langkah menulis karya ilmiah.
Penelitian adalah kegiatan penyelidikan yang dilakukan sesuai metode ilmiah yang sistematis untuk menemukan informasi ilmiah, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga merumuskan teori baru.
Sementara pengembangan adalah kegiatan guru atau anak didik dalam rangka pengamalan ilmu untuk peningkatan kualitas, baik proses belajar, profesionalisme atau untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini merupakan bagian dari langkah langkah menulis karya ilmiah.
Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah sebagai berikut :
a. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan
Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang pertama, yaitu melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
b. Menyusun hipotesis
Langkah langkah menulis karya ilmiah yang kedua adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.
c. Menyusun rancangan penelitian
Selanjutnya Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
d. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
Ini langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah yang merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan objek penelitian.
e. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan yang dilakukan tersebut. Apa yang terjadi pada objek penelitian. Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang kelima.
f. Menganalsis dan menginterpretasikan data
Langkah langkah menulis karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
g. Merumuskan kesimpulan dan atau teori
Langkah ketujuh dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.
h. Melaporkan hasil penelitian
Langkah terakhir dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah melaporkan hasil penelitian. Dan, langkah inilah yang sesungguhnya merupakan proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik dapat menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah yang akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas personal.