Tugas 3 –
EYD dan Tanda Baca
A.
EYD (Ejaan yang Disempurnakan)
EYD (Ejaan yang
Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur
penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan
huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini
diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah
perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena
dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya
EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar. ejaan bahasa
indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan
ejaan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.
B.
Perbedaan Ejaan Lama dan Baru
Perubahan yang
terdapat pada Ejaan Baru atau Ejaan LBK (1967), antara lain:
·
"tj" menjadi "c" :
tjutji → cuci
·
"dj" menjadi "j": djarak →
jarak
·
"j" menjadi "y" :
sajang → sayang
·
"nj" menjadi "ny" :
njamuk → nyamuk
·
"sj" menjadi "sy" :
sjarat → syarat
·
"ch" menjadi "kh": achir →
akhir
Beberapa
kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain:
·
Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan
dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.
·
Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang
ilmu pengetahuan tetap digunakan, misalnya pada kata furqan,
dan xenon.
·
Awalan "di-" dan kata depan
"di" dibedakan penulisannya. Kata depan "di" pada
contoh di rumah, di sawah, penulisannya dipisahkan
dengan spasi, sementara "di-" pada dibeli ataudimakan ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya.
·
Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang
unsur-unsurnya. Angka dua tidak digunakan sebagai penanda perulangan
Secara umum,
hal-hal yang diatur dalam EYD adalah:
·
Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan
huruf miring.
·
Penulisan kata.
·
Penulisan tanda baca.
·
Penulisan singkatan dan akronim.
·
Penulisan angka dan lambang bilangan.
·
Penulisan unsur serapan.
Sebelumnya
"oe" sudah menjadi "u" saat Ejaan Van
Ophuijsen diganti dengan Ejaan Republik. Jadi sebelum EYD,
"oe" sudah tidak digunakan.
C.
Tanda Baca dan Fungsinya
Tanda baca
adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa
pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi
suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu
pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus
berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya
tergantung pada pilihan penulis.
Pedoman Penulisan Tanda Baca
Pedoman Penulisan Tanda Baca
1.
Tanda Titik (.)
a.
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang
bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Saya suka makan nasi. Sebuah kalimat
diakhiri dengan titik. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi
jarak satu ketukan. Cara ini dilakukan dalam penulisan karya ilmiah.
b.
Tanda
titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
contoh:
• Irwan S. Gatot
• George W. Bush
Tetapi apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Anthony Tumiwa
contoh:
• Irwan S. Gatot
• George W. Bush
Tetapi apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Anthony Tumiwa
c.
Tanda
titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
• Dr. (Doktor)
• Ny. (Nyonya)
• S.E. (Sarjana Ekonomi)
Contoh:
• Dr. (Doktor)
• Ny. (Nyonya)
• S.E. (Sarjana Ekonomi)
d.
Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau
ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf
atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
• dll. (dan lain-lain)
• dsb. (dan sebagainya)
• tgl. (tanggal)
Dalam karya ilmiah seperti skripsi, makalah, laporan, tesis, dan disertasi, dianjurkan tidak mempergunakan singkatan.
Contoh:
• dll. (dan lain-lain)
• dsb. (dan sebagainya)
• tgl. (tanggal)
Dalam karya ilmiah seperti skripsi, makalah, laporan, tesis, dan disertasi, dianjurkan tidak mempergunakan singkatan.
e.
Tanda
titik dibelakang huruf dalam suatu bagian ikhtisar atau daftar.
contoh:
I. Penyiapan Ulangan Umum.
A. Peraturan.
B. Syarat.
Jika berupa angka, maka urutan angka itu dapat disusun sebagai berikut dan tanda titik tidak dipakai pada akhir sistem desimal.
Contoh:
• 1.1
• 1.2
• 1.2.1
contoh:
I. Penyiapan Ulangan Umum.
A. Peraturan.
B. Syarat.
Jika berupa angka, maka urutan angka itu dapat disusun sebagai berikut dan tanda titik tidak dipakai pada akhir sistem desimal.
Contoh:
• 1.1
• 1.2
• 1.2.1
f.
Tanda
titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu.
Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
g.
Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka
ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
contoh:
• Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
• Nomor Giro 033983 telah saya kasih kepada Michael.
contoh:
• Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
• Nomor Giro 033983 telah saya kasih kepada Michael.
h.
Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang
terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang
terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga- lembaga nasional di dalam
akronomi yang sudah diterima oleh masyarakat.
contoh:
• Sekjen : (Sekretaris Jenderal)
• UUD : (Undang-Undang Dasar)
• SMA : (Sekolah Menengah Atas)
• WHO : (World Health Organization)
contoh:
• Sekjen : (Sekretaris Jenderal)
• UUD : (Undang-Undang Dasar)
• SMA : (Sekolah Menengah Atas)
• WHO : (World Health Organization)
i.
Tanda
titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang.
contoh:
• Cu (Kuprum)
• 52 cm
• l (liter)
• Rp 350,00
contoh:
• Cu (Kuprum)
• 52 cm
• l (liter)
• Rp 350,00
j.
Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang
merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.
contoh:
• Latar Belakang Pembentukan
• Sistem Acara.
contoh:
• Latar Belakang Pembentukan
• Sistem Acara.
k.
11. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat
pengirim dan tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat.
contoh:
• Jalan Kebayoran 32
contoh:
• Jalan Kebayoran 32
2.
Tanda Koma (,)
a.
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam
suatu pemerincian atau pembilangan.
contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
b.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat
setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata
seperti, tetapi, dan melainkan.
contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a.
contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a.
c.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat
dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
contoh:
• Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
• Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
contoh:
• Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
• Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
d.
Tanda
koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila
anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
e.
Tanda
koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi
pula, meskipun begitu, akan tetapi.
contoh:
• Oleh karena itu, kamu harus datang.
• Jadi, saya tidak jadi datang.
contoh:
• Oleh karena itu, kamu harus datang.
• Jadi, saya tidak jadi datang.
f.
Tanda
koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang
terdapat pada awal kalimat.
contoh:
• O, begitu.
• Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
contoh: Kata adik, “Saya sedih sekali”.
contoh:
• O, begitu.
• Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
contoh: Kata adik, “Saya sedih sekali”.
g.
Tanda koma
dipakai di antara (i) nama dan tanggal, (ii) bagian-bagian kalimat, (iii)
tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
contoh:
• Medan, 18 Juni 1984
• Medan, Indonesia.
contoh:
• Medan, 18 Juni 1984
• Medan, Indonesia.
h.
Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama
yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
i.
Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam
catatan kaki.
contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
j.
Tanda
koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
contoh: Rinto Jiang,S.E.
contoh: Rinto Jiang,S.E.
k.
Tanda
koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
contoh:
• 33,5 m
• Rp 10,50
contoh:
• 33,5 m
• Rp 10,50
l.
Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
m.
Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca
di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
contoh: dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
contoh: dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
n.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan
langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
contoh: “Di mana Rex tinggal?” tanya Stepheen.
contoh: “Di mana Rex tinggal?” tanya Stepheen.
3.
Tanda Titik Koma (;)
a.
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan
bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
contoh: malam makin larut; kami belum selesai juga.
contoh: malam makin larut; kami belum selesai juga.
b.
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata
penghubung.
contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur, adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur, adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
4.
Tanda Titik Dua (:)
a.
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu
pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
contoh:
• yang kita perlukan, sekarang ialah barang-barang yang berikut: kursi, meja, dan lemari.
• Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
contoh:
• yang kita perlukan, sekarang ialah barang-barang yang berikut: kursi, meja, dan lemari.
• Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
b.
Tanda
titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
contoh:
Ketua : Borgx
Wakil Ketua : Hayabuse
Sekretaris : Ivan Lanin
contoh:
Ketua : Borgx
Wakil Ketua : Hayabuse
Sekretaris : Ivan Lanin
c.
Tanda titik dua dipakai dalam teks drama kata
yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
contoh:
Borgx : “Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!”
Rex : “Siap, Boss!”
contoh:
Borgx : “Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!”
Rex : “Siap, Boss!”
d.
Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau
nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau
(iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
e.
Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian
atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
5.
Tanda Hubung (-)
a.
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar
yang terpisah oleh pergantian baris.
contoh:
….dia beli ba-
ru juga.
-Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris.
contoh:
…. masalah i-
tu akan diproses.
contoh:
….dia beli ba-
ru juga.
-Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris.
contoh:
…. masalah i-
tu akan diproses.
b.
Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian
kata dan belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya ada
pergantian baris.
contoh:
…. cara baru meng-
ukur panas
akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
contoh: mengharga-
i pendapat.
contoh:
…. cara baru meng-
ukur panas
akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
contoh: mengharga-
i pendapat.
c.
Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
contoh: anak-anak
tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
contoh: anak-anak
tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
d.
Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja
satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
contoh: p-e-n-g-u-r-u-s
contoh: p-e-n-g-u-r-u-s
e.
Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas
hubungan bagian-bagian ungkapan.
bandingkan:
• ber-evolusi dengan be-revolusi
• dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
• Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
• PN dengan di-PN-kan.
bandingkan:
• ber-evolusi dengan be-revolusi
• dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
• Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
• PN dengan di-PN-kan.
f.
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se-
dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka,
(c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbulan atau kata.
contoh:
• se-Indonesia
• hadiah ke-2
• tahun 50-an
• ber-SMA
• KTP-nya nomor 11111
• bom-V2
• sinar-X.
contoh:
• se-Indonesia
• hadiah ke-2
• tahun 50-an
• ber-SMA
• KTP-nya nomor 11111
• bom-V2
• sinar-X.
g.
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur
bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
• di-charter
• pen-tackle-an
Sebagai lambang matematika untuk pengurangan (tanda kurang).
Tanda Pisah (—)
Contoh:
• di-charter
• pen-tackle-an
Sebagai lambang matematika untuk pengurangan (tanda kurang).
Tanda Pisah (—)
h.
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
contoh: Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar
-Dalam pengetikan karangan ilmiah, tanda pisah dinyatakan dengan 2 tanda hubung tanpa jarak.
contoh: Medan—Ibu kota Sumut—terletak di Sumatera
contoh: Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar
-Dalam pengetikan karangan ilmiah, tanda pisah dinyatakan dengan 2 tanda hubung tanpa jarak.
contoh: Medan—Ibu kota Sumut—terletak di Sumatera
i.
Tanda pisah menegaskan adanya posisi atau
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas.
contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
j.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau
tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti
‘ke’, atau ‘sampai’.
contoh:
• 1919—1921
• Medan—Jakarta
• 10—13 Desember 1999
Tanda Garis Bawah (_)
Tanda Elipsis (….)
Tanda Tanya (?)
Tanda Seru (!)
Tanda Kurung ((…))
Tanda Kurung Siku ([…])
Digunakan untuk tambahan komentar yang bukan berasal dari penulis asli. Contoh:
• Katanya, “[Adam] tidak datang ke sekolah hari ini”.
Tanda Kurung Lancip ()
Biasa digunakan di bahasa komputer HTML
Tanda Kurung Kurawal ({…})
Tanda Kurung Ganda («…»)
Biasa digunakan di bahasa pemrograman komputer
contoh:
• 1919—1921
• Medan—Jakarta
• 10—13 Desember 1999
Tanda Garis Bawah (_)
Tanda Elipsis (….)
Tanda Tanya (?)
Tanda Seru (!)
Tanda Kurung ((…))
Tanda Kurung Siku ([…])
Digunakan untuk tambahan komentar yang bukan berasal dari penulis asli. Contoh:
• Katanya, “[Adam] tidak datang ke sekolah hari ini”.
Tanda Kurung Lancip ()
Biasa digunakan di bahasa komputer HTML
Tanda Kurung Kurawal ({…})
Tanda Kurung Ganda («…»)
Biasa digunakan di bahasa pemrograman komputer
6.
Tanda Petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk menyatakan suatu kalimat
langsung atau kadang juga sebagai penegasan.
contoh: kata Ketua, “Kita akan segera berangkat besok.”
contoh: kata Ketua, “Kita akan segera berangkat besok.”
7.
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Tanda petik tunggal biasa digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Misalnya, seperti di bawah ini.
“Aku mendengar seseorang memanggil, ‘Nori, Nori’, dari hutan itu,” ujar Ramon.
Tanda petik tunggal juga digunakan untuk mengapit terjemahan, ungkapan asing, atau penjelasan kata. Kalau dalam linguistik, tanda petik itu disebutkan mengapit makna.
Tanda petik tunggal biasa digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Misalnya, seperti di bawah ini.
“Aku mendengar seseorang memanggil, ‘Nori, Nori’, dari hutan itu,” ujar Ramon.
Tanda petik tunggal juga digunakan untuk mengapit terjemahan, ungkapan asing, atau penjelasan kata. Kalau dalam linguistik, tanda petik itu disebutkan mengapit makna.
8.
Tanda Ulang (…2)
Ditulis dengan menambahkan angka 2 (atau 2) di akhir kata yang seharusnya diulang, menandakan kata tersebut diulang dua kali. Tanda penyingkatan ini tidak resmi. Kata yang berulang harus ditulis penuh. Contoh:
• Buku-buku (bukan “buku2”)
• Saudara-saudara (bukan “saudara2”)
Ditulis dengan menambahkan angka 2 (atau 2) di akhir kata yang seharusnya diulang, menandakan kata tersebut diulang dua kali. Tanda penyingkatan ini tidak resmi. Kata yang berulang harus ditulis penuh. Contoh:
• Buku-buku (bukan “buku2”)
• Saudara-saudara (bukan “saudara2”)
9.
Tanda Garis Miring (/)
Biasa digunakan untuk menyatakan “atau”, biasanya untuk dua kata yang bersinonim. Contoh:
• Membuat / melakukan. (dibaca: membuat atau melakukan)
Untuk dua hal yang hampir serupa bunyinya, dalam hal ini tanda “/” tidak dibaca. Contoh:
• RT/RW
• AC/DC
Sebagai lambang matematika untuk pembagian (tanda bagi).
Biasa digunakan untuk menyatakan “atau”, biasanya untuk dua kata yang bersinonim. Contoh:
• Membuat / melakukan. (dibaca: membuat atau melakukan)
Untuk dua hal yang hampir serupa bunyinya, dalam hal ini tanda “/” tidak dibaca. Contoh:
• RT/RW
• AC/DC
Sebagai lambang matematika untuk pembagian (tanda bagi).
10.
Tanda Garis Miring Terbalik (\)
11.
Tanda Penyingkat (Apostrof)(`)(‘)
Format penulisan
Selain tanda baca, ada juga format penulisan yang cukup membantu untuk keperluan penulisan kalimat.
Selain tanda baca, ada juga format penulisan yang cukup membantu untuk keperluan penulisan kalimat.
·
Cetak tebal, untuk menegaskan suatu kata atau
kalimat yang sedang menjadi pembicaraan. Contoh: Buaya adalah reptil terbesar
yang hidup di sungai dan rawa-rawa.
·
Cetak
miring merupakan kata serapan di luar bahasa baku yang sedang digunakan.
Contoh: Menjelang masa Pilkada, banyak calon yang sowan para kyai. Kata sowan
diserap dari bahasa Jawa. Cetak miring juga digunakan untuk menuliskan judul
lagu, buku, film, dan lain-lain. Contoh: Hantu Jeruk Purut adalah film bertema
horor yang turut mewarnai perfilman nasional saat ini.
·
Garis bawah memiliki fungsi hampir sama seperti
cetak tebal dan miring, ketika teknologi komputer belum sepesat sekarang.
Seperti kita ketahui, mesin ketik generasi tua belum ada fasilitas cetak tebal
dan miring. Tapi untuk masa sekarang, garis bawah tidak begitu jelas
penggunaannya.
Sumber : wikipedia.com